Jika rencana ini tidak memenuhi kriteria untuk penghapusan segera, atau jika anda bertujuan untuk membetulkannya, sila padamkan pesanan ini, tetapi
jangan memadam pesanan ini daripada laman yang anda cipta sendiri. Jika anda mencipta laman ini dan tidak bersetuju dengan sebab yang diberikan untuk penghapusan ini, anda boleh klik butang di bawah dan meninggalkan sebuah pesanan untuk menjelaskan sebab anda percayai bahawa rencana ini tidak patut dihapuskan. Anda boleh semak di sini nanti untuk lihat jika anda sudah mendapat balasan untuk pesanan anda.Sila ambil perhatian bahawa jika sudah diteg dengan pesanan ini, rencana boleh dihapuskan pada bila-bila masa jika ia, tanpa soal, memenuhi kriteria penghapusan segera, atau penjelasan ditambah di bawah notis ini didapati tidak mencukupi.
Penyelia: semak
pautan,
sejarah (
terakhir), dan
log sebelum
penghapusan. Pertimbangkanlah pencarian Google:
web,
berita.
Laman ini
disunting buat kali terakhir oleh
CyberTroopers (
sumb.|
log) pada 15:17 UTC (
2 saat yang lalu)
Orang Ambon (
Ambon: orang Ambong) adalah sebuah suku campuran
Austronesia-
Papua yang berasal dari
Kepulauan Ambon-Lease dan sisi barat
Pulau Seram. Suku Ambon merupakan suku terbesar di antara
orang-orang Maluku lainnya, meski banyak darinya yang tersebar sebagai akibat dari perpindahan keluar dari daerah aslinya. Suku Ambon
berbahasa Melayu Ambon dan
bahasa tanah Ambon; keduanya termasuk dalam
rumpun bahasa Austronesia.
[1]Suku Ambon merupakan suku yang paling dikenal dan berpengaruh di antara
suku-suku Maluku lainnya. Mereka mulai melebarkan pengaruhnya ketika masa
penjajahan Portugis. Hal inilah yang menyebabkan sering kali istilah orang Ambon dipadankan dengan orang Maluku.
[1] Setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa yang menyusul penyebaran Islam, suku Ambon dicirikan oleh persaingan Islam-Kristennya.
[2]Meskipun suku Ambon berasal dari
Kepulauan Maluku, sebagian besar dari mereka tersebar dan membentuk penyebaran bersama orang Maluku lainnya dalam jumlah yang besar di
Papua,
Jakarta, dan
Jawa Barat.
[3] Beberapa dari mereka pun membentuk
penyebaran besar di Belanda, juga bersama-sama dengan orang Maluku lainnya.